Segenap Redaksi Jafek Mengundang teman-teman alumi FE UNS untuk menjadi kontributor Jafek online, dengan cara mengirimkan alamat email ke jafekuns@gmail.com, atau mengisikannya ;ewat kolom comment di blog ini....Salam Sukses

Wednesday, May 9, 2007

Nostalgia



NOSTALGILA

BENTOEL BIRU DI WARUNG MBAK JUM
Hartono (1980)

Tahun-tahun pertama di kampus baru Kentingan (sekitar tahun 1982) situasinya masih gersang, sepi, mengingat lokasi gedung fakultas ekonomi berada di ‘ halaman belakang ‘ . Hal ini memunculkan beberapa kesulitan, misalnya maslah transportasi maupun masalah langkanya warung makan. Waktu itu kantin fakultas belum optimal, maksudnya sudah ruangannya sempit ditambah variasi makanannya pun cuma beberapa jenis.




Untungnya setahun kemudian warung mbak Jum yang tadinya berlokasi dekat gedung pusat kemudian pindah ke belakang, persis ditengah-tengah kampus Ekonomi, Sospol, dan Hukum. Warung mbak Jum menyediakan berbagai menu makanan dan minuman yang sehat dan murah meriah, kalau nggak salah waktu itu sepiringnya Cuma Rp. 250,-. Tak pelak para mahasiswa , terutama anak kost yang kantongnya pas-pasan, menjadikannya sebagai depot logistik utama.

Satu hal yang menarik adalah bahwa warung mbak Jum bekerja sama dengan vendor rokok Bentoel melakukan promo dimana 8 potongan kemasan BB (maksudnya bukan bau badan lho . . . tapi Bentoel Biru) bertanda khusus (kalau nggak salah tanda nomor 4) dapat ditukar dengan satu bungkus rokok BB di warung mbak Jum. Wah . . . tentu saja promo ini merangsang para BB mania untuk berburu potongan kemasan tadi, . . lumayan sih . . . bisa rodo ngirit

Anak kost di Ngemplak Gang Mawar no. 11 termasuk yang rajin bergerilya tolah toleh mencari dan mengumpulkan potongan kemasan BB. Sampai-sampai direwangi kayak pemulung ! Lha gimana . . . wong kalau lihat bungkus nggletak dimanapun langsung diambil . . . ech siapa tahu ada tanda bernomor 4. Yaaach namanya perjuangan untuk mendapatkan sebungkus BB gratis buat nemani melekan belajar untuk ujian semesteran besok paginya. Rupanya mbak Jum juga berempati (atau mungkin tepatnya melas ya . .?) terhadap gigihnya perjuangan para maniak BB ini sehingga meskipun potongan kemasan tadi sudah kumal , leteck, bahkan rodo suwek pun diterimanya.

Inilah sekeping nostalgila yang mewarnai perjalanan kita ketika ‘ transit ‘ di FE UNS. Salam buat para BB mania , dan juga eks Ngemplak Gang Mawar no 11 . Mari bersama kita uri-uri bulletin JAFEK ini sebagai sarana komunikasi supaya kita tidak kepaten obor.

<>

1 Comment:

Unknown said...

nach ini dia cerita seperti ini bikin yang baca bisa senyum-senyum sendiri. pastinya om Debleng pasti terhibur dan gak cemas lagi. apalagi beliau ini kan pelaku sejarah dalam pengumpulan bungkus rokok bb.....hehe

Post a Comment