Senin, 24 Maret 2008
Pengakses situs porno di Yogya tertinggi
YOGYA - Pelajar dari berbagai SMP/SMA di Yogya mendeklarasikan gerakan menolak pornografi dan pornoaksi. Mereka bertekad untuk bersama-sama mengurangi penyebaran hal-hal yang berbau porno di internet. Mereka juga menolak beredarnya VCD/DVD porno. Deklarasi disampaikan di sela acara "Gaul Abis Tanpa Error" yang berlangsung di Fakultas MIPA UGM, Sabtu (22/3) dihadiri perwakilan pelajar dari berbagai sekolah tingkat SMP dan SLTA di wilayah DIY.
"Saatnya remaja mengembangkan potensi diri. Memiliki hawa nafsu itu fitrah. Melalui pendidikan sudah saatnya tak perlu tonton hal-hal yang berbau porno, " kata Nur Azzizah, Direktur Gerakan Anti Pornografi dan Pornoaksi (Grappayak) di Yogya.
"Saya punya harapan, potensi pelajar Yogya menciptakan gerakan bersama. Bisa jadi muncul geng positif. Ada kegiatan komunitas pelajar yang mampu redam efek negatif pornografi," kata Nur Azizah.
Prihatin
Koordinator Jangan Bugil di Depan Kamera, Sony Setiawan yang hadir sebagai pembicara menyatakan prihatin soal tingginya pengakses situs porno melalui internet di Yogya. Bahkan data yang dimiliki menunjukkan, Yogya menjadi kota peringkat pertama dengan hits tertinggi di dunia.
"Bayangkan dibandingkan kota lain, seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Macao bahkan Manila (Filipina) hingga Hanoi di Vietnam, Yogya tertinggi," katanya.
Sebagai perbandingan, Sony menunjuk Singapura yang mempunyai niat kuat mampu menurunkan tingkat kunjungan ke situs tertentu untuk pornografi menjadi nomor ke-10. Jauh di bawah Yogya dan kota lain di Indonesia. "Mereka saja bisa, saya yakin Yogya mampu untuk itu. Butuh kesadaran bersama untuk mengkampanyekan di kalangan muda, " katanya. K-16/ad
0 Comments:
Post a Comment